Ketahui Pengaruh Temperamen Terhadap Gaya Belajar Anak

Kolom Mahasiswa

Izzatun Khusnaini*

Temperamen merupakan suatu gaya kehidupan untuk menanggapi hal yang terjadi di sekelilingnya. Setiap anak memiliki temperamen yang berbeda-beda. Temperamen pada anak terbagi menjadi tiga jenis, yaitu essay temperamen, difficult temperamen, dan slow to warm up temperamen.  Anak yang memiliki jenis temperamen essay  sangat mudah dalam menghadapi lingkungan sekitar, mudah bergaul dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Berbeda dengan anak yang memiliki jenis temperamen difficult, anak yang memiliki temperamen ini berkebalikan dengan temperamen essay. Anak akan sulit untuk mengenal lingkungan barunya, dan anak akan sulit dalam hal pola tidurnya. Anak yang memiliki temperamen ini juga dapat dilihat dari dia bayi, dia akan tidur sulit, dan harus di tempat yang nyaman baginya. Dan juga ada anak yang mudah bergaul akan tetapi dengan waktu yang lambat, anak seperti ini biasanya harus di beri dorongan dahulu baru dia mau berkumpul dengan temannya, atau bergaul dengan temannya. Biasanya anak seperti ini cenderung pemalu, dan was-was dengan lingkungan barunya.

Apakah pola asuh mempengaruhi temperamen anak ?

Pengasuhan anak tidak semuanya di tangani langsung oleh orang tua, biasanya orang tua yang sibuk dalam hal berkerja terutama ibu, biasanya menitipkan anak di tempat penitipan seperti daycare, atau di asuh oleh neneknya. Nah hal ini apakah mempengaruhi temperamen pada anak ? menurut naskah publik yang ditulis oleh Amansari, yaitu pola asuh merupakan suatu yang mempengaruhi  temperamen anak. Pola asuh otoriter berdampak negatif pada perilaku anak. Anak mudah tersinggung, pemalu, murung, tidak bahagia, mudah terpengaruh, mudah stres, tidak memiliki masa depan yang jelas, dan tidak ramah. Pola asuh permisif dapat berdampak negatif pada perilaku anak. Anak-anak mungkin impulsif, memberontak, kurang percaya diri, tidak memiliki arah hidup yang jelas, dan memiliki nilai yang buruk atau menurun. Pola asuh yang demokratis dapat berdampak positif bagi anak. Ramah, percaya diri, terkendali (self-control), santun, kooperatif, ingin tahu, dengan tujuan atau arah yang jelas, dan berorientasi pada prestasi.

Pertumbuhan anak, juga terpengaruh dari lingkungan, pengasuhan pula. Selain itu temperament anak juga dapat terpengaruh dari pola asuh yang ia dapat. Misalkan saja perbandingan anak yang di asuh oleh orang tuanya sendiri kemudian orang tua menanamkan perilaku dan kebiasaan yang positif maka anak akan berkembang dan miliki temperamen yang positif. Dibandingkan dengan anak yang tidak di asuh dengan orang tua sendiri atau anak yang tinggal di lingkungan yang tidak positif maka, anak akan tumbuh dengan sesuai lingkungannya, biasanya anak akan memiliki temperamen yang tinggi. Karena anak adalah peniru yang baik dari lingkungan sekitarnya, jadi pola asuh juga mempengaruhi di kehidupan anak termasuk temperamen.

Dan apakah temperamen mempengaruhi pola belajar pada anak?

Anak memiliki temperamen yang berbeda-beda, dan akan memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Temperamen seorang siswa sangat mempengaruhi gaya belajar dan berpikirnya. Dalam temperamennya, siswa merasa sulit untuk menghadiri kelas karena penuh dengan emosi. Emosional di sini lebih berarti tidak mau mendengarkan apa yang guru berikan atau nasehatkan. Kemarahan Anda tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat merugikan orang lain. Jika siswa tidak mendengarkan atau ramai di dalam kelas, hal ini sama sekali tidak akan membuat situasi kelas cukup kondusif untuk benar-benar mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Temperamen juga dipengaruhi oleh lingkungan dan ini mempengaruhi gaya belajar anak. Kurangnya kasih sayang dan perhatian  orang tua dapat mempengaruhi temperamen seseorang. Anak-anak tidak bisa lagi membedakan  baik dan buruk di sini, dan mungkin tidak mau mendengarkan nasihat orang baik lain yang mengajar di sekolah. Guru memegang peranan penting baik dalam  mengajar maupun dalam mengetahui kepribadian setiap siswa. Proses pembelajaran di sini memudahkan penilaian diri terhadap kepribadian seorang siswa karena mengetahui siswa mana yang sebenarnya memiliki sifat aktif dan pasif.

Jadi disini temperamen pada anak juga membutuhkan peran orang tua juga lingkungan yang positif untuk anak. Karena lingkungan, pola asuh dan juga gen, merupakan unsur yang berpengaruh dalam temperamen. Jika anak kurang memiliki pola asuh yang baik, maka anak akan tumbuh dan berkembang kurang baik pula. Jadi, Ketika nanti kita menjadi orang tua harus lebih memperhatikan anak kita agar tumbuh dan berkembag dengan baik.

*Mahasiswi PIAUD Angkatan 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *