Mempersiapkan Anak Usia Dini Menuju ke Jenjang Sekolah Dasar

Orangtua sering merasa khawatir mengenai perubahan besar yang akan dialami oleh anak yaitu transisi dari TK ke SD, agar anak bisa beradaptasi secara baik Orang tua perlu mengetahui apa saja yang akan dihadapi oleh anak dan bagaimana cara mengatasinya. Banyak orang tua yang kebingungan mengenai hal awal apa saja yang perlu disiapkan. Maka dari itu Asistensi Mengajar Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, UIN Malulana Malik Ibrahim Malang. Mengundang para wali murid kelompok B1 sampai B5 guna mempersiapkan mental orang tua dan anak dalam memasuki pendidikan ke jenjang sekolah dasar.

Kegiatan parenting di mulai pukul 09.00 WIB di isi materi oleh Ibu Ainur Rochmah, M.Pd dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. dikemas begitu menarik agak para peserta parenting tidak bosan. Sebelum dimulai acara panitia menampilkan beberapa video kegiatan anak-anak mengikuti pelaksanaan P5-PPRA dan video proses pembuatan topeng yang dibuat sendiri oleh anak-anak RA Al-Jihad Malang.  Setelah itu memasuki acara dibuka dengan doa dan sambutan wakil kepala sekolah yaitu Ibu Umi Kulsum, S.Pd lalu dilanjutkan dengan menjelaskan materi pada tema yang di usung yaitu hal awal yang akan di hadapi anak jika masuk SD yaitu Tes yang akan dihadapi anak untuk memasuki jenjang SD tidak sesulit yang Anda bayangkan kok. Biasanya tes masuk SD terdiri atas wawancara ringan antara anak dan penguji lalu diikuti dengan tes problem solving dalam bentuk gambar diatas kertas. Suasana ruangan juga diciptakan senyaman sehingga Orang tua tidak perlu khawatir jika anaknya akan merasa tegang saat tes.

Orangtua juga harus menyiapkan anak terlebih dahulu agar ia tidak merasa kaget ketika masuk SD. Anda bisa menceritakan kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan, memberitahu bahwa ia sudah dianggap “anak besar” oleh orang lain, apabila anak suka membaca beritahu bahwa ketika SD akan lebih banyak buku yang bisa dipinjam karena perpustakaannya lebih besar.

Ketika anak telah masuk SD, orangtua harus menjaga komunikasi atau kemitraan dengan guru. Dengan menciptakan kemitraan, orangtua mampu ambil andil dalam kesuksesan serta keberhasilan anak dalam pendidikan. Kemitraan orangtua dan guru berfungsi untuk mengetahui kelemahan anak yang nantinya dapat dibantu orangtua saat dirumah.

Ada juga beberapa tips yang disampaikan oleh narasumber mengenai Membantu Anak dalam Masa Transisi dari TK ke SD ada 7 hal yang bisa dilakukan yaitu :

  1. Persiapkan mentalnya dengan memberi penjelasan

Beberapa bulan sebelum anak Anda memasuki sekolah dasar, persiapkan mereka dengan menjelaskan perbedaan antara sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Misalnya, di kelas 1, guru tidak lagi menemaninya ke toilet, atau mereka harus bisa makan siang sendiri. Cobalah untuk mengulangi dan menekankan penjelasan ini pada kesempatan yang berbeda sampai anak Anda dapat mengingatnya.

  1. Dorong dan ajari anak Anda untuk lebih mandiri

Ketika anak Anda semakin mengerti bahwa dirinya akan memasuki fase yang berbeda, mulailah untuk menerapkan penjelasan-penjelasan tadi guna melatih kemandiriannya. Anda dapat memulai misalnya dengan melatih si Kecil ke toilet sendiri, makan tidak disuapi, memakai baju atau sepatunya sendiri, dan lain-lain.

  1. Ajak meninjau sekolahnya dan libatkan dalam mempersiapkan keperluan sekolah

Pada umumnya, anak merasa kurang nyaman dengan lingkungan yang ia belum familiar. Cobalah ajak si Kecil untuk pergi meninjau SD yang ia akan tuju, perkenalkan dia dengan calon gurunya, dan biarkan ia mendapat sedikit gambaran tentang kehidupan sekolahnya nanti.

Anak Anda akan lebih senang jika merasa dirinya terlibat dalam persiapan sekolahnya. Libatkan si Kecil dalam menyiapkan peralatan sekolah seperti alat tulis, buku-buku, dan tas sekolahnya. Jika Anda sudah memiliki buku-buku sekolahnya nanti, tidak ada salahnya juga untuk secara sekilas membaca buku-buku tersebut bersama.

  1. Latih anak untuk terbiasa dengan rutinitas yang teratur

Jadwal jam belajar anak SD tentunya berbeda dengan jadwal TK. Anak Anda harus lebih terbiasa bangun pagi dan menjalani kegiatan harian yang teratur, agar nantinya ia lebih mudah beradaptasi. Sebelum masuk SD, mulailah latih anak Anda untuk bangun lebih pagi, bermain di sore hari, dan hindari tidur terlalu malam.

  1. Pupuk kecintaan anak untuk belajar dan rasa ingin tahunya

Saat memasuki SD, anak Anda akan belajar banyak hal dan konsep baru misalnya dalam matematika, baca/tulis, dan bahasa. Tingkatkan kemampuan anak Anda melalui permainan edukatif dan rangsang keingintahuannya. Anak yang memiliki keingintahuan yang besar, niscaya akan lebih suka belajar dan ini sangat penting menjadi fondasi bagi kecintaannya terhadap belajar sampai ia lebih besar nanti.

  1. Pupuk rasa percaya dirinya

Ketika anak Anda menghadapi lingkungan yang baru, anak Anda perlu keberanian dan rasa percaya diri. Berikan ia pujian sewajarnya saat anak Anda melakukan hal yang baik, dorong dia untuk mau mencoba

hal baru dan tidak takut melakukan kesalahan. Ketika anak melakukan kesalahan sekalipun, jangan memarahi anak dan membuat ia akhirnya kurang berani mengambil keputusan.

  1. Tingkatkan keterampilan komunikasi anak

Tumbuhkan terus juga keterampilan anak dalam berkomunikasi maupun bersosialisasi. Sering berdiskusi sehat dengan anak, mengajak anak Anda bermain dengan teman sebayanya, dan dorong dia untuk berani berbicara dengan orang baru adalah beberapa hal yang Anda dapat lakukan.

Dengan adanya kegiatan parenting ini di harapkan orang tua tidak kebingungan lagi untuk mengantarkan putra putri untuk menuju sekolah dasar.

 

Kontributor: Sifaul Karimah, Khadijah Azzahra Batubara, Amira Yuniar Rachmawati, Diva Rofiqo Nabilla, Alifatun Nahdliyah