Mendidik dan membimbing anak merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim, karena anak merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan oleh orang tuanya. Orang tua harus senantiasa mencontohkan akhlak yang baik serta memberikan pendidikan yang baik sehingga mampu membentuk mereka menjadi anak yang mempunyai akhlakul karimah.
Konsep pendidikan dalam islam mengajarkan bahwa pola asuh yang dilakukan oleh orang tua termasuk mencangkup bagaimana orang tua mampu membentuk akhlakul karimah terhadap anak-anaknya. Pola asuh orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Baik itu karakter positif atau negative. Sepatutnya ibu dan ayah bekerja sama dalam mendidik dan membesarkan anak, sehingga bisa tercapai dalam tujuan yang mulia, yaitu terciptanya generasi yang bukan hanya berhasil di dunia saja namun juga berhasil dalam pendidikan agama untuk bekal akhirat. Salah satu amal yang tidak terputus adalah doa anak-anak sholeh sebagaimana dalam hadist Rasullullah s.a.w
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله ﷺ قال: إذا مات ابن آدمانقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له، رواه مسلم
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila hamba Allah telah meninggal, maka akan terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh yang mendoakan kedua orang tuanya. (Imam Bukhori, 2008: 62)
Salah satu upaya mendidik anak menjadi anak yang sholeh adalah dengan mendekatkannya kepada Al-Quran sejak dini melalui hafalan Al-Qur’an sehingga muncul rasa cinta dan terbiasa dengan rutinitas bersama Al-Qur’an baik bacaan maupun hafalan. Menurut Tridhonanto, Perilaku orang tua tanpa disadari direkam dan dapat diikuti oleh anak-anak karena orang tua menjadi lingkungan terdekat anak-anak. Apabila orang tua selalu mencotohkan perilaku atau kebiasaan baik maka hal tersebut akan cepat ditiru oleh anak-anak, begitu juga halnya jika perilaku atau kebiasaan buruk senantiasa diperlihatkan orang tua kepada anak-anak maka anak-anak akan meniru juga perilaku tersebut (2014:2).
Pada hari Sabtu, 20 Mei 2023. Mahasiswa Asistensi Mengajar (AM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar seminar parenting yang berlokasi di RA Tazakka Sawojajar. Seminar parenting mengusung tema “Pola Asuh Orang tua dalam Membentuk Anak Cinta Al-Qur’an” dengan mengundang narasumber dari dosen Pendidikan Bahasa Arab, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Ibu Alifatus Syarofah M. PdI, yang dihadiri semua wali santri dari kelompok bermain, kelompok A dan B.
Hari yang cerah turut mendukung kegiatan parenting. “Ketika anak diperkenalkan dengan Al-Qur’an, buat anak itu mencintai Al-Qur’an terlebih dahulu, buat anak itu mampu hidup dengan Al-Qur’an di dalam hatinya, buat anak itu berakhlak qur’any, sehingga anak mampu hidup dengan Al-Qur’an yang selalu tertanam di dalam hati, Al-Qur’an selalu dibawa dalam setiap langkahnya, dan Al-Qur’an selalu berada dalam setiap proses dalam kehidupan” ucap Ibu Alifatus Syarofah M. PdI sebagai pembuka dari seminar parenting. Tak hanya itu, Ibu Alifatus Syarofah juga menekankan bahwa jangan terburu-buru menyuruh anak untuk menghafal Al-Qur’an ketika di lingkungan sekitar masih belum mampu mencontohkan perilaku dan sikap mencintai Al-Qur’an, nah dengan pernyataan ini diharapkan untuk para wali santri dirumah memberikan contoh yang baik kepada anak dalam membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an. Tak lupa jadikan waktu membaca Al-Qur’an sebagai bagian rutinitas keluarga.
Seminar berjalan dengan lancar sampai satu jam kedepan, hingga masuk ke sesi tanya-jawab. Narasumber memberikan kesempatan kepada wali santri untuk bertanya, banyak wali santri mengajukan pertanyaan kepada narasumber terkait dengan tema parenting. Seluruh pertanyaan sangat menarik dan kritis, salah satu pertanyaan yang diajukan wali santri ialah “Kita sebagai orang tua terkadang memiliki motivasi yang sedang naik turun, apalagi jika di tambah dengan mengurusi hal lain, nah terkadang anak kita saat di ajak murojaah sangat susah sekali, alasannya selalu “aku capek mami hafalan, aku tidak mau ikut lomba lagi”, apakah saya terlalu menekan anak saya dalam menghafal Al-Qur’an? dan apakah saya terlalu memaksa anak saya dalam mengikuti lomba hafalan?, mengingat anak kami memang sering saya daftarkan lomba hafalan Al-Qur’an setiap minggu” dengan bijaksana Ibu Alifatus Syarofah M. PdI menjawab pertanyaan wali santri bahwa buat anak itu senang dalam menghafal Al-Qur’an, begitu juga narasumber memberi saran kepada wali santri dengan mencoba meminta persetujuan dari sang anak.
Tidak berhenti di sesi tanya jawab. Pemberian seterfikat penghargaan oleh Ibu Alifatus Syarofah M. PdI selaku narasumber oleh Kepala Sekolah Umi Sayyidah S. Ag dan Mahasiswa Asistensi Mengajar. Tak lupa juga dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi sebagai penghujung acara seminar parenting. Semoga dengan adanya seminar parenting ini bisa memberikan ilmu yang bermanfaat dan membantu orang tua dalam pola asuh anak untuk mencintai Al-Qur’an.
Kontributor: Badi’a Hikmah Safitri, Ervina Damayanti, Nafisatun Ni’ami, Indi Ainumillah Putri H
- Dosen dan Mahasiswa PIAUD UIN Malang Ikuti Konferensi Internasional di Malaysia - November 18, 2024
- Berbicara Isu Penelitian, Dosen PIAUD UIN Malang Laksanakan Visiting Lecture di PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - November 14, 2024
- Menyambut Era Baru: Pengesahan Nama Cakra dan Pembukaan Resmi Even Cakra 2024 - November 13, 2024