Buka Kuliah Tamu, Dekan Tekankan Pentingnya Bahasa dan Matematika

Kuasailah ilmu bahasa dan Matematika, maka insyaallah ilmu yang lain akan mudah dikuasai

Kutipan kalimat tersebut disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK) saat membuka kuliah tamud engan tema “Upaya Mencerdaskan Masyarakat Melalui Pengembangan Kampung Literasi Yang Berbudaya”. Kuliah tamu tersebut digelar Bersama oleh tiga program studi, Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Bahasa Inggis (TBI), dan Tadris Matematika (TM) FITK mengadakan kuliah tamu bersama, Rabu 5 Oktober 2022. Kuliah tamu sendiri menghadirkan Avin Nadhir, ST, M.Pd sebagai founder Desa Inggris Singosari Malang.

Lebih jauh, Prof. Dr. Nur Ali, M.Pd., menyebut etrdapat empat elemen keilmuan yang menjadi kunci pengembangan keilmuan, yaitu bahasa, matematika, sejarah dan riset. Bahasa jelas merupakan alat paling efektif untuk berkomunikasi. Menelusuri sumber referensi adalah cara terbaik mengembangkan keilmuan. Tanpa hal tersebut, kita akan tersesat dan tidak dapat mempertanggungjawabkan keilmuan kita. Bahasa adalah kunci untuk itu. FITK memiliki dua prodi yang mempelajari dua bahasa internasional, yaitu inggris dan arab. Apalagi, bahasa tidak membutuhkan kecerdasan, namun hanya membutuhkan kebiasaan.  من شب على شيء شاب عليه (Man syabba ‘ala syaiـin syabba ‘alaihi)

Barangsiapa membiasakan sesuatu sejak kecil maka akan terbiasa sampai tua

Ilmu matematika adalah hal kedua yang disebut Prof. Nur Ali sebagai kunci menguasai peradaban. Teknologi berkembang pesat karena ilmu matematika ditemukan dan berkembang sedemikian rupa. Selanjutnya adalah sejarah dan juga ilmu penelitian. Namun begitu, beliau menekankan bahasa dan ilmu metematika sebagai kunci utama. Tanpa keduanya, mustahil keilmuan dan peradaban dapat berkembang pesat.

Selian empat keilmuan utama, Prof. Nur Ali juga berpesan kepada peserta kuliah tamu untuk memerhatikan tiga kunci utama untuk sukses menjalani kehidupan. Hal pertama adalah keyakinan. “Apapun yang kita percayai, kita yakini secara tidak langsung akan mendorong kita menuju hal tersebut” tutur beliau. Maka hati-hatilah dalam bertindak dan bertutur kata, karena itulah implementasi keyakinan kita.

Persepsi adalah hal kedua. Persepsi dalam hal ini adalah bagaimana kita menginterpretasikan kehidupan. Untuk memunculkan persepsi yang baik, maka dibutuhkan upaya yang kuat dalam belajar. Secara khusus, Dekan berpesan jangan sampai persepsi peserta kuliah tamu dikendalikan oleh banjir informasi dari internet dan media sosial.

Terakhir adalah pengetahuan. Terus menerus belajar dan menambah pengetahuan adalah kewajiban manusia sekaligus kunci kehidupan sukses. Al-quran diturunkan dan diawali dengan kata iqra’ atau bacalah. Membaca adalah sama juga dengan belajar. Belajar atas nama Allah sebagai pencipta pengetahuan.