Sampah Menjadi Sorotan, Kesadaran Lingkungan Perlu Ditingkatkan

Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sepertinya perlu ditingkatkan. Memasuki pekan ke empat perkuliahan di UIN Maliki Malang, perhatian sering tersita karena kondisi ruang kelas yang kurang nyaman. Memang, secara keseluruhan kondisi ruang kelas terlihat baik-baik saja. Namun, rasa kurang nyaman tampak pada sampah berserakan di lantai maupun sela-sela antara bangku satu dengan bangku lainnya. Hal itu seperti bukan suatu yang baru lagi, karena sudah menjadi pemandangan setiap hari selama perkuliahan tatap muka.

Keluh dan kesah muncul dari kalangan mahasiswa maupun dosen. Ketika kuliah akan dimulai lontaran kalimat kritik terdengar “kelasnya kurang nyaman, ya” atau “kelasnya kotor sekali”. Ingin menyalahkan petugas kebersihan, namun rasanya tidak pantas. Kesadaran mahasiswa-lah yang seharusnya menjadi sorotan. Setiap kali membawa jajan ke kelas ataupun sesuatu yang akan menjadi sampah, mereka tanpa sadar meninggalkan di kelas begitu saja. Bahkan masker yang tergeletak di lantai pun juga ada. Bukankah itu juga termasuk sampah?

Setiap sudut teras kelas pun juga mengalami nasib yang sama, ada beberapa sampah yang berserakan dan lagi-lagi sampah plastik bekas makanan. Kurangnya tempat sampah juga menjadi pemicu membuang sampah sembarangan. Bahkan hal itu belum tertangani dengan baik, bukannya menurun justru meningkat setiap harinya. 

Tidak mungkin jika warga UIN Maliki Malang tidak mengenal slogan islami “Kebersihan Sebagian dari Iman”. Alangkah baiknya pengamalan slogan tersebut selalu diterapkan sebagai cerminan keimanan diri. Permasalahan ini jelas membutuhkan tindak lanjut dan menjadi sorot utama yang perlu diperhatikan. Semua harus dimulai dari kebiasaan diri sendiri, tak memandang siapa pun. Mari warga UIN Maliki Malang ciptakan lingkungan bersih dan asri. 

(Tim Pers PIAUD, SobatQu).

 

 

 

 

 

 

One Reply to “Sampah Menjadi Sorotan, Kesadaran Lingkungan Perlu Ditingkatkan”

  1. Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sepertinya perlu ditingkatkan. Mungkin sebagian mahasiswa sadar akan hal itu tetapi terkadang ingin membersihkan sampah namun dalam waktu tersebut dosen juga sudah masuk kelas jadi upaya yang mungkin di lakukan adalah ketika masuk kelas kalau ada sampah mungkin satu mahasiswa bisa mengambil 3 sampah dan di buang ke tempat sampah mungkin akan sedikit akan lebih baik meskipun tidak sebersih kalau ada piket kelas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *