Implementasi Kurikulum Merdeka di Pendidikan Anak Usia Dini: Pendekatan Kolaboratif Bersama PIAUD UIN Malang

Malang, 21 September 2024 – Aula Micro Teaching UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menjadi saksi sebuah momen penting dalam dunia pendidikan anak usia dini. Workshop penyusunan perangkat pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) fase pondasi yang diadakan oleh RA BA TA di Kecamatan Lowokwaru berlangsung dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pendidik, mahasiswa, hingga para stakeholder pendidikan. Prodi PIAUD UIN Malang melaksanakan acara ini selama 3 hari berturut-turut, sungguh luar biasa dedikasi yang ditunjukkan untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran anak usia dini.

Acara diawali dengan penuh khidmat, dimulai dengan pembacaan Ummul Qur’an yang dipimpin oleh MC, menciptakan suasana sakral dan spiritual. Setelah itu, hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” serta Mars IGRA. Ketua pelaksana kemudian menyampaikan sambutannya, diikuti oleh sambutan dari Bapak Ahmad Mukhlis, M.A., Kaprodi PIAUD UIN Malang. Beliau menyampaikan betapa pentingnya pendidikan anak usia dini bagi kemajuan suatu negara. “Negara yang maju memiliki indeks pendidikan anak usia dini yang tinggi. Lihatlah Denmark, kesejahteraan mereka tinggi karena perhatian besar terhadap bibit unggul usia dini,” ujar beliau.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ibu Hj Hidayah, S.Pd., M.Pd., yang juga membuka forum diskusi dengan tema “Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Pembelajaran Ilmu pada Fase Pondasi.” Setelah itu, acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Heru, salah satu peserta workshop, menambah kekhidmatan dalam suasana tersebut.

Workshop ini melibatkan sejumlah dosen dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Malang sebagai pemateri. Mereka membagikan pengetahuan serta pengalaman praktis mengenai pengembangan materi pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini. Materi yang dibahas mencakup berbagai aspek penting, seperti penyusunan modul ajar yang efektif dan teknik asesmen pembelajaran yang tepat.

Pada sesi utama, Bapak Ahmad Mukhlis, M.A., sebagai pemateri pertama, memaparkan mengenai penerapan Kurikulum Merdeka PAUD. Beliau menegaskan bahwa kurikulum ini memberi lebih banyak kebebasan dalam proses pembelajaran, dengan fokus pada pembelajaran berbasis proyek yang lebih kontekstual dan adaptif. “Bermain adalah fondasi belajar bagi anak-anak usia dini,” kata beliau, menekankan pentingnya kebebasan anak dalam belajar melalui bermain.

Beliau juga menjelaskan perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Di Kurikulum Merdeka, pembelajaran berfokus pada profil Pelajar Pancasila, yang mencakup dimensi beriman, berkebhinekaan, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Dengan pendekatan berbasis proyek, kurikulum ini diharapkan dapat menguatkan profil tersebut. Beliau juga menekankan pentingnya peran guru dalam menyusun modul ajar yang relevan dengan kebutuhan anak didik.

Sesi berikutnya dipandu oleh Ibu Rikza Az Zahrona Susanti, M.Pd. Sebelum memulai materinya, beliau mengajak peserta workshop untuk ice-breaking dengan menyanyikan lagu dari masa kuliahnya. Dalam pemaparannya, beliau membahas mengenai capaian pembelajaran yang holistik untuk anak usia dini, yang mencakup kesejahteraan fisik, mental, sosial, dan emosional. Beliau juga menyoroti pentingnya pengembangan nilai agama, moral, dan Pancasila, serta literasi dan numerasi sebagai keterampilan dasar yang perlu dikuasai anak-anak usia dini. kemudian para bunda-bunda peserta workshop diberi waktu untuk ISHOMA

Masuk ke sesi kedua, pada sesi kedua acara dilanjut dengan pemararan materi dari, Ibu Sandy Tegariyani Putri S,M.Pd, Dalam pemaparan beliau menjelaskan tentang Pengembangan Materi di RA (Raudhatul Athfal). Materi pembelajaran di RA mencakup intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dengan alokasi waktu minimal 900 menit per minggu. Capaian pembelajaran di PAUD dirancang untuk mempersiapkan anak dalam transisi ke jenjang SD/MI, dengan fokus pada nilai agama, budi pekerti, kematangan emosi, keterampilan sosial, bahasa, serta keterampilan motorik dan kognitif. Beliau juga menjelaskan pentingnya memilih topik yang relevan dengan perkembangan anak dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran​.

Bu Shandy juga mengajak para bunda-bunda peserta workshop untuk turut langsung mempraktikkan apa yang sudah disampaikan oleh beliau dengan bersama-sama membuat sebuah topik pembelajaran, subtopiknya, dan pengembangan lainnya. Beliau juga mencontohkan bagaimana penerapannya jika sudah berhadapan langsung dengan anak-anak.

Masuk ke materi selanjutnya yakni dari Ibu Dessy Putri Wahyuningtyas, M.Pd, Dalam pemaparannya beliau menyampaikan, mengenai Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka, beliau menekankan bahwa modul ajar berfungsi untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Modul ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk identitas modul, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, capaian pembelajaran, dan model pembelajaran. Selain itu, disertakan juga rencana pembelajaran harian, tahap kegiatan, serta asesmen untuk mendukung proses pembelajaran yang terstruktur​.

Lanjut ke pemateri terakhir yakni dari ibu Nurlaeli Fitriah, M.Pd yang menjelaskan tentang materi assesmen, Ibu Nurlaeli Fitriah, M.Pd menjelaskan bahwa asesmen pada pembelajaran anak usia dini bertujuan untuk memahami perkembangan anak secara menyeluruh, termasuk aspek kognitif, sosial-emosional, serta keterampilan motorik. Asesmen ini dirancang tidak hanya untuk mengevaluasi hasil belajar anak, tetapi juga untuk memantau proses pembelajaran yang berlangsung, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan asesmen yang tepat, guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masing-masing anak, serta memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi mereka​.

Setiap semua materi telah disampaikan para pemateri juga tak lupa memberi kesempatan bagi para peserta workshop untuk bertanya. Dan semua pertanyaan juga sudah terjawab dengan jelas dan hal ini membuat para bunda-bunda peserta makin Mantap dengan ilmu yang diperoleh dari para dosen PIAUD UIN Malang.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang berharga bagi para pendidik. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong para guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan dan menerapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan adaptif, diharapkan kualitas pendidikan di tingkat awal dapat meningkat secara signifikan.

Workshop ini menjadi langkah awal yang strategis bagi RA BA TA di Kecamatan Lowokwaru untuk melaksanakan IKM dengan lebih efektif. Dengan dukungan dari para dosen dan komitmen dari para pendidik, diharapkan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, menghasilkan dampak positif bagi siswa, serta membentuk generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Secara keseluruhan, acara ini menandai komitmen bersama dalam meningkatkan pendidikan anak usia dini, dengan harapan bahwa semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.