Prodi PIAUD Bentuk Program Pondok Skripsi untuk Mendukung Penyelesaian Studi

  1. Ujian skripsi prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dibagi dalam dua periode dengan jumlah keseluruhan mahasiswi 11 orang. Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), yaitu Gedung Megawati Soekarnoputri menjadi saksi dalam pelaksanaan ujian skripsi ini. 3 orang mahasiswi PIAUD terdaftar dalam periode pertama yang sudah melangsungkan ujian skripsi bulan Februari 2022 lalu. Sedangkan 8 orang lainnya terdaftar dalam periode ke dua dan baru melaksanakan ujian skripsi di akhir bulan Juni 2022. Mahasiswi yang mengikuti ujian skripsi dalam dua periode ini dari berbagai angkatan, antara lain angkatan 2015, 2016, 2017, dan 2018. Menurut jadwal ujian yang ada, mahasiswi angkatan 2015 mendominasi dalam pelaksanaan ujian skripsi prodi PIAUD tahun ini. Jumlah mahasiswi angkatan 2015 yang telah terdaftar ujian skripsi sebanyak 4 orang. Jika dilihat angkatan 2015 ini tergolong angkatan tua. Ini terjadi karena beberapa hal yang dialami oleh masing-masing dari mereka sehingga menghambat proses pengerjaan skripsinya. 

“Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.” –Ralph Waldo Emerson

Berbagai lika-liku dalam mengerjakan skripsi mereka hadapi. Hingga akhirnya muncul “Pondok Skripsi”. Pondok Skripsi merupakan sebuah program percepatan penyelesaian studi yang digagas oleh ketua prodi PIAUD, yakni Bapak Akhmad Mukhlis, S. Psi, M.A. Terbentuknya program ini dilatarbelakangi oleh banyaknya jumlah mahasiswa PIAUD yang tergolong angkatan tua dan progres pengerjaan skripsinya belum berjalan. Pak Mukhlis mengaku kaget dengan banyaknya mahasiswa semester lewat dan tidak ada progres skripsi ini. Akhirnya dibentuklah program tersebut. “Alhamdulillah sudah lebih 90% lulus”, tutur Pak Mukhlis dalam percakapan dengan tim pers PIAUD melalui WhatsApp (04/07/2022).  

Tim pers PIAUD melakukan perbincangan singkat dengan beberapa mahasiswi yang melaksanakan ujian skripsi periode ke dua. Obrolan ini berlangsung di Gedung Megawati Soekarnoputri lantai 2 pada Kamis, 30 Juni 2022. Salah satu mahasiswi angkatan 2015 menyadari bahwa yang menjadi sebab terhambatnya pengerjaan skripsi adalah dari diri sendiri. Oleh karena itu, ia bersyukur dengan adanya program percepatan penyelesaian studi yang digagas Bapak kaprodi ini. Ia menuturkan bahwa memang jarang sekali ke prodi dan menemui atau berkonsultasi dengan dosen terkait kendala yang dialami. “Setelah saya menjalaninya, ternyata skripsi itu nggak  sulit asal kita mau ulet dalam proses mengerjakan skripsi”, tambahnya.

(Tim Pers PIAUD)