“If you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them more fairy tales.” –Albert Einstein
Dongeng merupakan salah satu keterampilan yang paling diterima oleh anak karena secara naluriah manusia memang suka bercerita dan mendengarkan cerita. Selain itu, Virginia Walter, Ph. D, anggota professor di Universitas California, AS menyatakan bahwa jika mendongeng atau membacakan buku untuk anak secara berulang dapat membantu meningkatkan pengembangkan logika berpikir anak. Itulah mengapa, keterampilan berdongeng merupakan salah satu kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa pendidikan khususnya Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Untuk dapat meningkatkan kemampuan berdongeng mahasiswa, Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Akhmad Mukhlis, MA bekerjasama dengan Institut Agama Islam Al-Qolam Malang mengundang Awam Prakoso, seorang tokoh pendongeng nasional dalam acara “Storytelling Workshop Bersama Awam Prakoso” ditengah tour yang diselenggarakan oleh Kampung Dongeng di Jawa Timurpada hari Senin-Selasa (13-14/06/22) bertempat di Aula Gedung Microteaching UIN Malang. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan workshop ini merupakan gabungan dari beberapa program studi di dua kampus tersebut, yaitu jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Tadris Bahasa Inggris, serta Tadris Bahasa Indonesia. Tak lupa, para dosen dari kedua kampus yang mendampingi para mahasiswa juga antusias mengikuti pelatihan.
Pemaparan materi yang disampaikan selama dua hari pelatihan begitu padat dan bermanfaat. Pada hari pertama, diisi materi tentang bagaimana seharusnya berdongeng, cara membuat alur cerita dan tampil di depan anak-anak, praktik membuat cerita serta mendongeng di depan peserta workshop yang lain, tips and trick, serta ditutup dengan materi teknik olah suara. Adapun pada hari kedua, peserta diajak untuk membuat media dongeng berupa boneka tangan berbahan kain flannel serta diakhiri tampil secara berkelompok menampilkan sebuah dongeng. Awam Prakoso atau yang biasa disapa Kak Awam mengatakan bahwa hal yang paling utama dalam membawakan sebuah cerita atau dongeng adalah makna apa yang hendak kita sampaikan kepada anak atau objek cerita kita. Hal ini begitu penting dimana bercerita atau berdongeng sebenarnya merupakan media penyampai pesan yang paling ampuh untuk dapat diterima dan dipahami oleh anak.
“Berdongeng itu ibarat sebuah makanan, ia jangan hanya mengenyangkan namun juga harus menyehatkan. Berdongeng juga sama, ia jangan hanya menyenangkan namun juga harus memiliki kekuatan pesan” Ujarnya.
Selain mengasah kreativitas berpikir para peserta, kegiatan ini juga melatih para peserta untuk dapat percaya diri tampil di depan orang lain. Sebab, percaya diri merupakan kunci untuk kita dapat sukses bercerita di depan anak-anak. Berdongeng diketahui jauh berbeda dengan bercerita biasa, dimana memerlukan totalitas dan effort lebih berupa permainan gerak tubuh, intonasi suara, teknik ubah suara, permainan mimik wajah, serta mengolah cerita menjadi menarik dan bermakna itu sendiri. Oleh karena itu, pemaparan materi dengan langsung praktik merupakan metode yang paling ampuh untuk membuat peserta dapat merasakan sensasi berdongeng yang sesungguhnya.
Tidak sendiri, dalam pelatihan ini Kak Awam dibersamai oleh beberapa orang Kakak Mentor yang berasal dari beberapa Kampung Dongeng (Kado) di berbagai wilayah di Indonesia yaitu Kak Yadi (Tangerang Selatan), Kak Eki (Bojonegoro), Kak Admi (Blitar), dan Kak Hilmi (Surabaya). Adapun masing-masing mentor memiliki ciri khas mendongeng yang unik dan berbeda dari yang lain. Hal ini yang kemudian membuat peserta pelatihan terbantu untuk mengasah keterampilan mereka.
Meskipun hanya dua hari, namun peningkatan kemampuan peserta dalam berdongeng sangat jelas terlihat. Hal ini tentu saja menjadi angin segar bagi Kak Awam serta pihak penyelenggara. Dimana, diharapkan nantinya akan semakin banyak orang yang giat berdongeng serta menggunakannya sebagai metode mendidik ketika berhadapan langsung dengan anak-anak. Bahkan, Ketua Jurusan PIAUD UIN Malang mengatakan bahwa kegiatan serupa juga akan terus dimasifkan dan berlanjut untuk kedepannya.
“Saya sangat senang dengan diadakannya kegiatan seperti ini, Adapun harapan kedepan, Kampung Dongeng (Kado) tidak hanya ada di daerah-daerah namun juga bisa didirikan dalam klaster kampus” paparnya.
Pemaparan tersebut bukan isapan jempol belaka, sebab dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Kampung Dongeng beserta UIN Malang dan IAI Al-Qolam Malang dimana menjadi salah satu komitmen bahwa ketiganya akan terus bekerjasama untuk kedepannya sebagai bentuk tindak lanjut perubahan yang lebih baik ke depan.
- Happy Joy Kids 2024 Persembahan Rona Youvana, Wadah Kreativitas dan Prestasi Anak-Anak TK se-Jawa Timur - Desember 17, 2024
- Yudisium Periode Ke-4 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan: Langkah Awal Menuju Kontribusi Nyata di Dunia Pendidikan - Desember 4, 2024
- Kerjasama Strategis PIAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan PCI Muslimat Malaysia Resmi Terjalin - Desember 4, 2024