Gelar Seminar Parenting, Mahasiswa AM TK Almaarif Singosari Angkat Tema Pendidikan Seksual AUD

Pendidikan seksual selalu menjadi topik pembicaraan yang tiada habisnya. Pasalnya topik tersebut dilarang untuk diremehkan dari zaman nenek moyang hingga kini. Mengutip dari CNN Indonesia menyebutkan 9.588 kasus kekerasan seksual pada anak yang tercatat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) per 2022. Jumlah tersebut dikatakan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yakni 4.162 kasus. Data yang telah dipaparkan menjadi bukti bahwa tidak semua warga Indonesia teredukasi dengan baik tentang pendidikan seksual. Padahal ilmu pendidikan seksual dapat dikenalkan dan ditanamkan dengan baik sejak usia dini. Namun sayangnya tidak jarang ditemui beberapa orang tua masih menutup mata dan menganggap bahwa pendidikan seksual sangat tabu dan berbahaya untuk diajarkan pada anak.

Zaman ini, teknologi berkembang pesat hingga menguasai dunia. Mulai balita hingga lansia mengonsumsi teknologi terutama sosial media. Era digital ini dapat di ibaratkan seperti dua sisi uang koin. Kedua sisi era digital yakni dampak positif dan negatif. Apa yang dikonsumsi anak dari apa yang ia lihat di layar gawai berdampak panjang dalam tumbuh kembangnya. Dapat menjadi suatu keajaiban atau bahkan sebaliknya, menjadi mara bahaya bagi keberlangsungan perkembangan anak. Terlebih tontonan masa kini benar-benar diluar kendali meskipun orang tua sudah berusaha membatasi durasi konsumsi gawai anak dan mengawasi apa yang anak lihat dari gawai.

Mahasiswa Asistensi Mengajar (AM) TK Almaarif Singosari menggelar seminar parenting pada Sabtu (20/5/23) dengan mendatangkan narasumber salah satu dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Ibu Rikza Azharona Susanti, M. Pd. Mengusung tema pendidikan seksual anak usia dini dengan judul ”Pendidikan Seksual pada Anak Usia Dini Era Digital” dihadiri oleh seluruh wali murid kelas A dan B. Langit biru dan dinding hijau terasa mendukung berlangsungnya seminar dengan tema penting pada hari tersebut. ”Pendidikan seksual itu sangat penting untuk kita ajarkan pada anak-anak”, ucap Ibu Rikza membuka seminar parenting. Selain pendidikan yang diberikan orang tua, Ibu Rikza juga menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung untuk seberapa paham anak-anak tentang pendidikan seksual. Mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mengenalkan batasan-batasan anak antar lawan jenis dan yang paling dasar yaitu mengenalkan anak dengan anggota tubuh tanpa mengganti istilah namanya.

Kurang lebih satu jam wali murid terhanyut oleh materi yang disampaikan Ibu Rikza. Hingga sesi pertanyaan tiba, narasumber memberi kesempatan pada audience untuk menyampaikan pertanyaan seputar materi. Beberapa wali murid mengangkat tangan dan menyampaikan hal yang ingin ditanyakan. Seluruh pertanyaan sangat menarik dan relate dengan kondisi ibu-ibu zaman now. Sepertinya seluruh wali murid yang hadir merasa terwakilkan oleh pertanyaan yang diajukan. Salah satu pertanyaan wali murid yakni, ”Bagaimana cara kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak memilah yang baik dan buruk sedangkan tontonan Youtube itu mengerikan. Meskipun kita sudah menggunakan Youtube kids tetap saja ada tontonan yang di luar usia anak dan hal tersebut diluar kendali kita”. Dengan jawaban bijaksana, Ibu Rikza menjawab pertanyaan tersebut dan memberi solusi yang bisa diterapkan orang tua pada anak.

Penyerahan Seritifikat Oleh Wakil Kepala Sekolah kepada Narasumber

Seminar parenting tidak berhenti di diskusi bersama. Pemberian sertifikat penghargaan kepada Ibu Rikza Azharona Susanti, M. Pd selaku narasumber oleh Wakil Kepala Sekolah TK Almaarif Singosari, Ibu Latifah, S. PdI, dan seluruh anggota Mahasiswa Asistensi Mengajar menjadi penghujung acara.

Tak lupa mengabadikan momen, sesi foto bersama menjadi penutup kegiatan seminar parenting pada hari tersebut. Semua materi yang diberikan oleh narasumber semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan membantu orang tua untuk menanamkan pendidikan seksual pada anak sejak dini.

 

Kontributor: Indi Diana Fakhriya, Zaitun Nur Rizqi Ilahi, Imroatul Fitria, Wahyuni Husen, Viola Indah Wahyuni