Memulai Sejarah Baru, PIAUD UIN Malang Laksanakan Prosesi Skripsi Paperless

Penghujung bulan Februari menjadi moment yang mungkin cukup mendebarkan bagi beberapa mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) semester akhir. Gedung Megawati lantai 2 tepatnya di depan ruang prodi nampak berlalu-lalang beberapa mahasiswa PIAUD. Adanya mereka di sana adalah menunggu giliran untuk melaksanakan seminar proposal maupun ujian skripsi. Seminar proposal atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Sempro” dilaksanakan prodi PIAUD pada Senin, 27 Februari 2023 hingga hari ini, Selasa (28/2). Berbagai persiapan sudah dikerahkan dengan maksimal. Prodi PIAUD juga berupaya untuk melancarkan proses yang akan ditempuh mahasiswanya dalam penggarapan proposal penelitian serta rangkaian selanjutnya, yaitu penyusunan skripsi.

Aplikasi  Bimbingan Tugas Akhir (ABTA) yang telah diluncurkan prodi PIAUD pada 24 Januari lalu menjadi salah satu fasilitas yang diberikan prodi bagi para mahasiswanya dalam menyelesaikan tugas akhir. Aplikasi perdana inilah yang memberikan kesempatan besar bagi para mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir. Kesempatan itu ialah untuk lulus lebih cepat, serta mengurangi biaya pengeluaran terutama dalam hal “hardfile“. Dengan adanya aplikasi inilah para mahasiswa akan lebih “simple” ketika akan melaksanakan bimbingan, seperti tidak adanya kertas dalam menyerahkan dokumen yang akan dikonsultasikan kepada pembimbing atau istilahnya “paperless“.

Perubahan dalam sejarah baru ini tampak menonjol karena mahasiswa tidak lagi menabung uang di tukang print saat akan melaksanakan bimbingan maupun ujian. Hanya dengan aplikasi ABTA semua kegiatan dan catatan terekam lengkap mulai dari kapan dan berapa kali pelaksanaan bimbingan, bagian mana yang perlu direvisi dan hal-hal detail lainnya. Sampai dengan penilaian, uji plagiat, proses revisi dan pengesahan dilaksanakan secara online. Akan tetapi, mahasiswa tetap perlu menemui dosen pembimbing untuk penjelasan secara langsung.

Salah satu pendapat dari mahasiswa yang menggunakan ABTA mengatakan bahwa aplikasi ini sangat membantu dalam proses penyelesaian studi karena dapat melakukan bimbingan secara online dimanapun dan kapanpun, sehingga jauh lebih mudah dan praktis. Pendapat lain juga mengatakan hal yang sama. Namun, terdapat pula keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa pengguna ABTA diantaranya ialah tidak adanya pemberitahuan dari aplikasi itu sendiri terkait mahasiswa yang akan melakukan konsultasi. Sehingga mereka menghubungi pembimbing melalui pesan pribadi. Selain itu, tidak adanya fitur hapus untuk  mengubah draf yang telah dikirim. Untuk selebihnya aplikasi ini sangat membantu para mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir.

Kedepannya aplikasi ABTA akan menjadi tempat akses seluruh proses mulai dari bimbingan hingga pengajuan skripsi. Tentu pelaksanaan ujian paperless pertama di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) oleh PIAUD UIN Malang membawa harapan agar pelaksanaan bimbingan hingga ujian dapat mempermudah mahasiswa serta dosen. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk aplikasi ABTA yang lebih baik lagi.