- Mengetahui lebih dalam apa itu emosi marah dan takut - Agustus 12, 2023
- Upaya Melatih Kecerdasan Emosional Marah Pada Anak Usia Dini - Agustus 12, 2023
- Belajar lebih dalam tentang Emosi Negatif “Marah” - Agustus 9, 2023
Oleh : Arya Putra Hardiasyah*
Emosi marah biasanya di sebabkan oleh hal sepele atau hal yang membuat kita terluka seperti apabila seseorang menghina tentang kita ataupun hal yang sacral bagi kita seperti keluarga.
Emosi Marah
Menurut Davidoff (1911) Mengatakan Bahwa marah adalah suatu emosi yang muncul karena adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat disebabkan oleh adanya suatu kesalahan yang mungkin nyatanya salah ataupun tidak. Adapun menurut Budiman dan Baraja Menyebutkan Bahwa marah Ketika seseorang menghadapi keadaan yang tidak di sukainya atau yang bertentangan dengan kemauanya.
Emosi marah biasanya di sebabkan oleh hal sepele atau hal yang membuat kita terluka seperti apabila seseorang menghina tentang kita ataupun hal yang sacral bagi kita seperti keluarga. Emosi marah juga biasanya timbul pada saat seseorang merasa terpojokan di remehkan ataupun merasa mendapat perlakuan yang tidak baik dari seseorang membuatnya marah .
Bila pada fase anak usia dini biasanya anak marah apabila suatu keadaan tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan contohnya seperti ia di suruh belajar namun Ketika belajar anak merasa tidak senang dan tidak nyaman Ketika itu bisa saja muncul emosi marah pada anak, karena ada harapan yang ia taruh yaitu saat belajar itu menyenangkan namun ternyata tidak maka dari itu anak marah bisa juga anak marah Ketika di lingkungan sekolah anak di ganggu teman misalnya lalu sianak marah dan biasannya ekspresi yang di keluarkan anak Ketika marah yaitu dengan berteriak ,menangis,ataupun melemparkan sesuatu terhadap yang tidak ia sukainya , pengelolaan emosi marah ini bisa di lakukan oleh orang dewasa yang ada di sekitar anak tersebut dengan cara:
- mengajarkan anak untuk mengambil napas dalam dalam apabila ia sedang marah bantu mereka menghitung 1-4 detik Ketika menahan napas lalu suruh anak hembuskan agar ia merasa sedikit lebih tenang ,yang kedua dorong anak untuk mengungkapkan emosi mereka dalam kata kata seperti “ Aku marah karena tidak dibelikan mainan “ itu sebuah contoh untuk mengajarkan anak mengungkapkan emosi Ketika marah dari pada anak anak berteriak saat marah lebih baik ajarkan kata kata seperti itu ,lalu yang selanjutnya berikan anak waktu untuk sendiri misalnya biarkan anak mengekspresikan marahnya misalnya biarkan dia sindiri terlebih dahulu jangan kita ganggu agar mereka merasa tenang dulu lalu apabila sudah tenang kita lebih mudah memberi pengertian kepada mereka .
Emosi takut juga terkait dengan perilaku menjauh atau menghindar karena adalah yang di takuti ,emosi takut muncul biasanya karena anak tidak paham atau atau tidak mengerti situasi yang di hadapi dengan sepenuhnya karena itulah anak menjadi takut.
Emosi Takut
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) takut adalah Merasa dirinya terancam /gentar dalam menghadapi sesuatu . Emosi takut juga terkait dengan perilaku menjauh atau menghindar karena adalah yang di takuti ,emosi takut muncul biasanya karena anak tidak paham atau atau tidak mengerti situasi yang di hadapi dengan sepenuhnya karena itulah anak menjadi takut,lalu ada juga hal lainya yang membuat munculnya rasa takut yaitu lingkungan misalnya orang dewasa di sekitarnya menceritakan hal hal yang menakutkan anak agar anak patuh kemudian itulah yang membuat suatu kondisi anak takut karena sudah tertanam di pikiranya apabia ia menghadapi situasi tersebut takut contohnya anak di ceritakan untuk tidak bermain di tempat gelap karena nanti ada hantu ,lalu anak takut menjadi takut apabila ia di situasi gelap /dikondisi suatu ruangan yang gelap karena ia berpikir ada hantu di tempat gelap itu.
Selain itu media juga dapat membuat rasa takut pada anak semakin meningkat yaitu dengan adanya tontonan yang biasa ia lihat seperti melihat film horror atau yang lainya yang membuat munculnya rasa takut pada anak. Hal ini jika tidak dikontrol oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya akan membuat anak takut seumur hidupnya, padahal hal tersebut bisa jadi tidak perlu ditakutkan.
Orang tua bisa mengelola rasa takut anak dengan memberikan penjelasan atau pengertian bahwa hal yang ia takuti tersebut sebenarnya tidak membuatnya terancam misalnya di tempat gelap tidak selalu ada hantu dan tidak perlu takut denganya yaitu dengan mengajarkan anak tersebut doa agar dia merasa lebih percaya diri dan berani lalu kemudian mebiasakan anak untuk selalu berani menghadapi rasa takutnya dengan memberi motivasi kepadanya bahwa Ketika ia sudah berani melawan hal yang membuatnya takut akan membuatnya kuat dan berani sehingga anak ada keinginan melawan rasa takut tersebut.
*Mahasiswa PIAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2022