Tiga Keunikan Angkatan 2020, Antara Kekhawatiran dan Harapan

Apakah kalian akan memilih takut dan cemas dengan tantangan zaman atau memilih menaklukkan tantangan tersebut dan berposes menjadi pawang?

Sekolah akan selalu menjadi cerita menarik dalam kehidupan, bagi siapapun dan kapanpun. Pun begitu juga selama masa pandemi covid-19. Dua tahun lebih atau kurang lebih 5 semester berjalan, segala protokol kesehatan melahirkan banyak hal dalam dunia pendidikan. Sekolah dan perkuliahan jarak jauh, ujian jarak jauh, wisuda jarak jauh dan bahkan yang paling menarik adalah terdapat satu generasi yang melewatkan satu jenjang pendidikan praktis tanpa mengenal sekolahnya. Mereka yang masuk sekolah tingkat SMP dan SMA saat dimulainya aturan pembatasan masal, lulus dengan hanya melewatkan satu semester di sekolah. Mereka adalah generasi angkatan sekolah tahun 2019-2020 dan 2020-2021. Menariknya, angkatan 2019 mereka hanya merasakan satu semester studi langsung di sekolah saat masa di awal kelas X. Sebaliknya, angkatan 2020 hanya merasakannya di akhir studi kelas XII.

Pada jenjang perkuliahan, dua angkatan tersebut juga menjadi generasi yang paling menarik untuk diamati. Angakatan 2019 saat ini telah menempuh akhir perkuliahan, hanya merasakan dua semester penuh perkuliahan normal, yaitu saat mereka semester I dan semester VII. Itupun jika pada semester VII mereka masih menyisakan perkuliahan.

Potret angkatan 2020 PIAUD
Potret angkatan 2020 PIAUD

Terakhir, paling unik adalah angkatan 2020. Semua membicarakan mereka, mulai dari Menteri, Rektor sampai dosen-dosen di kampus. Berikut adalah keistimewaan angkatan 2020 yang mungkin tidak akan ditemui lagi sepanjang zaman:

      1. Mereka adalah generasi yang masuk kampus dalam kondisi aturan protokol pandemi, bahkan hal tersebut berjalan sampai semester IV. Khusus mahasiswa UIN Malang, mereka adalah satu-satunya generasi mahasiswa UIN Malang yang tidak melewati boarding atau Ma’had Sunan Ampel Al-Aly selama setahun.
      2. Saat pembatasan sosial telah dicabut oleh pemerintah, angkatan 2020 adalah generasi pertama yang menikmati kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lagi-lagi bagi mahasiswa UIN, khususnya FITK, mereka akan mengikuti program MBKM jenis asistensi mengajar selama satu semester. Asistensi mengajar akan dilaksanakan dalam proporsi 70% perkuliahan di luar kampus. Uniknya mereka baru saja mengikuti perkuliahan normal pada semester V. Itu artinya angkatan 2020 juga unik karena…
      3. Kemungkinan besar angkatan 2020 akan menjadi satu-satunya generasi yang akan lulus hanya dengan perkuliahan langsung penuh satu semester (tepatnya semester V). Karena saat lepas program MBKM semester VI mereka langsung mengerjakan tugas akhir.

Itulah tiga hal paling unik yang dimiliki angkatan 2020 dan mungkin tidak ditemukan pada generasi sebelumnya maupun generasi yang akan datang. Itulah mengapa banyak pihak membicarakan mereka, pembicaraan yang lebih pada kekhawatiran. Apakah generasi 2020 mampu sukses dan bertahan menghadapi tantangan zaman? Kecemasan yang wajar, terutama bagi mereka generasi sebelumnya. Bagi kebanyakan orang, melihat seseorang bermain-main dengan binatang buas tentu sangat menakutkan. Tapi hal tersebut tentu tidak berlaku bagi pawang hewan tersebut bukan?

Generasi 2020, apapun itu merupakan generasi unik. Bagaimanapun permasalahan mereka, hemat saya mereka akan mampu melewatinya. Bahkan, bisa jadi akan lebih baik dari generasi sebelumnya. Sekarang, bagi kalian generasi 2020! Apakah kalian akan memilih takut dan cemas dengan tantangan zaman atau memilih menaklukkan tantangan tersebut dan berposes menjadi pawang?

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *