- Mengetahui lebih dalam apa itu emosi marah dan takut - Agustus 12, 2023
- Upaya Melatih Kecerdasan Emosional Marah Pada Anak Usia Dini - Agustus 12, 2023
- Belajar lebih dalam tentang Emosi Negatif “Marah” - Agustus 9, 2023
Della Ananta*
Proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sangat cepat yang berpengaruh bagi kehidupan di masa yang akan datang. Sangat jelas bahwa dunia anak-anak dan orang dewasa sangat berbeda. Di mana dalam dunia anak – anak mereka masih aktif, bebas berimajinasi, tidak ada kata Lelah, dan penuh rasa ingin tahu apa yang dilihat dan didengarnya. Biasanya anak – anak akan lebih menyukai belajar dengan bermain karena anak – anak menyukai hal – hal yang menyenangkan tanpa adanya tekanan.
Untuk melakukan interaksi dan sosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya, seorang pasti akan membutuhkan Bahasa untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa adalah sesuatu hal yang mendasar dan sangat penting dalam perkembangan seorang anak (Lilis, 2017).
Dalam kehidupan masyarakat, banyak orang yang menanggap bahwa seorang anak yang banyak bicara merupakan anak yang cerdas tanpa memperhatikan perkembangan Bahasa yang dimiliki seorang anak. Kurangnya penyaringan Bahasa yang didapat dari lingkungan sekitar menyebabkan adanya pengaruh kurang baik pada diri anak itu sendiri. Hal ini akan terlihat Ketika seorang anak berinteraksi dengan orang lain.
Sebelum itu, Tahukah kamu? Bahasa menurut Wilija dalam Afifah (2021) adalah simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi sebagai komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan ide, pesan, perasaan, dan pendapat kepada orang lain. Bahasa merupakan faktor esensial (dasar) yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dengan Bahasa, kita bisa mengutarakan ide ide, gagasan, pemikiran, hal hal yang disukai dan tidak disukainya melalui Bahasa.
Dalam perkembangkan Bahasa anak terdapat 2 tipe, yaitu Egocentric Speech dan Socialized Speech (Fatimah, 2019). Egocentric speech terjadi saat seorang anak berlangsungan kontak dengan dirinya sendiri atau bermonolog dengan dirinya sendiri. Berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak yang dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun.
Sedangkan, Socialized speech terjadi saat seorang anak berinteraksi dengan temannya atau lingkungan sekitarnya. Perkembangan ini dibagi menjadi 5 bentuk yang di antaranya: (a) Adapted information, terjadi saat bertukar gagasan atau adanya mencari tujuan yang sama; (b) Critism, menyangkut penilaian seorang anak terhadap perkataan atau tingkah laku orang lain; (c) Command, request, dan threat (perintah, permintan dan ancaman); (4) Question (pertanyaan); (e) Answers (jawaban).
Lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan Bahasa seorang anak karena pada dasarnya proses seorang anak mendapat bahasa diawali dengan kemampuan mendengar yang dilanjutakan dengan meniru suara yang didengarnya dari lingkungan sekitar. Dalam hal ini, keluarga menjadi lingkungan terdekat untuk perkembangan seorang anak, dimana lingkungan keluarga merupakan tempat awal seorang anak akan belajar dan mengasah perkembangan Bahasanya menjadi lebih luas lagi.
Rangsangan yang diterima anak akan diproses dan di simpan dalam ingatannya. Sehingga baik atau buruknya bahasa anak dipengaruhi oleh stimulus yang diberikan dan bagaimana seorang anak memproses rangsangan tersebut. Dalam hal ini, orang tua harus bisa mengawasi bagaimana pengaruh lingkungan sekitar dan juga harus bisa memberikan contoh dengan peranan terbaiknya kepada anak. Karena anak mudah meniru dan mengikuti Bahasa yang didengaranya.
Dengan demikian, lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan Bahasa anak. Karena dengan lingkungan maka anak bisa menjalani kesehariannya dengan baik tanpa adanya kesulitan dalam berinteraksi. Stimulus dari orang disekitarnya seperti orang tua akan diproses oleh anak sehingga membuat anak matang dalam pola pikir, pola tindal, dan pola ucap.
*Mahasiswi Tadris Matematika FITK UIN Malang Angkatan 2022