Hilangkan Emosi Negatif : Menghilangkan Rasa Cemas Dalam Berpakaian

Kolom Mahasiswa

Oleh : Ayu Wulandari*

” jelek gak sih dilihat orang?”

Seringkali saya mendengar teman saya mengeluh tentang penampilanya yang menurut saya sudah tepat dan tidak menyalahi aturan. Dimana diri merasa cemas memikirkan pendapat dan penilaian dari orang lain terkait penampilannya. Bukan hanya satu bahkan beberapa kali saya menemui orang seperti ini. Seseorang yang sering merasa cemas jika dipandang lama oleh orang lain, merasa cemas apabila pakaian yang dipakai tidak sesuai dengan keinginan fashionnya atau hal lain yang berhubungan dengan gaya remaja zaman sekarang.

Apa itu kecemasan?

Cemas sendiri merupakan cabang dari emosi takut. Cemas di definisikan kecemasan sebagai suatu kegugupan atau rasa takut sementara ketika dihadapkan pada pengalaman yang sulit dalam kehidupan. Sedangkan Menurut pendapat lain kecemasan merupakan pengalaman personal yang tidak menyenangkan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang. Apabila seorang tidak mengetahui apa yang ditakutkan maka ia sedang mengalami kecemasan. Seseorang bisa merasa cemas terhadap segala sesuatu atau apapun, bahkan kecemasan itu sendiri. Dalam buku karya Dr. Paul Hack berjudul “Mengapa harus takut?” disinggung sedikit terkait kecemasan dimana kecemasan merupakan keadaan yang tidak disadari sebagai suatu perasaan terancam oleh suatu sebab yang tidak disadari. Pada umumnya, keadaan emosi ini muncul saat individu sedang mengantisipasi peristiwa yang tidak diharapkan. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi rasa cemas yakni lingkungan, emosi yang ditekan, dan kondisi fisik.

Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan suatu hal yang mempengaruhi bagaimana seorang membentuk kepribadianya. Lingkungan juga mempengaruhi cara berpikir seseorang tentang dirinya maupun orang lain. Dalam hal ini seseorang akan merasa cemas apabila sesuatu yang dilakukan atau digunakan tidak sesuai, tidak selaras dengan lingkungan dan pendapat orang lain. Pertimbangan perspektif orang lain terhadap dirinya akan merubah apa yang sudah dilakukan atau digunakannya. Dalam hal ini boleh saja seorang menerima pendapat atau kritikan dari orang lain terhadap dirinya akan tetapi perlunya pembatasan agar tidak sampai terjadi kehilangan jati diri. Jika seorang merasa nyaman dengan apa yang dilakukan atau kenakan dan hal itu tidak menyalahi aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat maka hal itu tidak perlu di ubah hanya untuk menyenangkan orang lain.

Emosi yang ditekan

Adapun emosi yang ditekan adalah hasil dari ketidakmampuan seseorang menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri . Rasa cemas yang dibiarkan muncul terus menerus bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan fisik pada individu . Ia akan selalu berpikir tentang kecemasannya terhadap apa yang ingin dilakukannya. Kecemasan juga dapat muncul apabila individu terlalu banyak menekan rasa marah atau frustasi dengan jangka waktu yang cukup lama.

Kondisi Fisik

Fisik merupakan salah satu faktor besar yang mempengaruhi kecemasan. Banyak dari individu cemas memikirkan pendapat dan pandangan orang lain terhadap fisiknya. Fisik yang bermasalah bisa menjadikan seseorang merasakan kecemasan yang berlebih sehingga menyebabkan rasa tidak percaya diri muncul. Kecemasan bersumber dari predisposisi genetik, pengalaman traumatik, dan pada perempuan, biasanya terjadi karena siklus hormonal.

Perlu diketahui bahwa kecemasan terkait gaya berpakaian yang dirasakan belum tentu benar. Kecemasan kecil ini mungkin banyak dialami oleh beberapa remaja sekarang. Seiring dengan perkembangan zaman maka gaya berpakaian atau fashion juga akan ikut berubah. Nah dalam beberapa waktu seringkali seseorang menjadi sangat cemas mendengar atau memperoleh sesuatu yang belum diketahui kejelasannya. Kita tidak akan pernah tau apakah pikiran kita sama dengan apa yang dipikirkan orang lain terhadap diri kita.

Meskipun pakaian yang dikenakan juga berpengaruh pada kecemasan yang dirasakan akan lebih baik jika seseorang menanamkan sifat percaya diri dari pada menyiksa pikiran dengan hal hal yang belum tentu pasti kebenarannya. Mempunyai prinsip yang kuat dalam berpakaian agar tidak mudah memikirkan kata kata dari orang lain yang dapat menimbulkan rasa cemas. Membiasakan berolahraga, merilekskan fikiran, menjaga kesehatan dengan makan dan tidur yang teratur dapat membantu mengurangi rasa cemas pada setiap individu.

*Mahasiswa PIAUD Uin Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *