Membantu Anak Usia Dini mengatasi Emosi Sedih

Kolom Mahasiswa

Oleh : Syarifatul Khusniah*

Jangan berlarut dalam kesedihan, sebab setelah banyak nya air mata yang keluar akan ada kebahagiaan yang datang silih bergantian

Emosi sedih adalah salah satu aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam perjalanan hidup kita, tak dapat dihindari bahwa kita akan mengalami momen-momen yang memicu perasaan sedih yang mendalam. Apakah itu kehilangan orang yang dicintai, kegagalan dalam mencapai tujuan, atau hanya sekedar melihat keadaan dunia yang penuh dengan penderitaan, emosi sedih memiliki dampak yang kuat pada kesejahteraan dan kehidupan kita secara keseluruhan. Anak-anak usia dini juga seringkali mengalami emosi sedih yang membuat mereka merasa kebingungan dan tidak nyaman. Sebagai orang dewasa, kita dapat membantu mereka mengatasi emosi sedih ini dengan memberikan pembelajaran yang tepat. Anak usia dini yang mengalami emosi sedih dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan sosial mereka.

Apa itu emosi sedih? 

Emosi sedih adalah perasaan yang timbul ketika seseorang merasa kecewa, kesepian, atau kehilangan sesuatu yang penting baginya . Menurut (Ekman, 2010) ia mendefinisikan emosi sedih sebagai perasaan yang terkait dengan kehilangan, kegagalan, atau keterpisahan. ia juga menyatakan bahwa emosi sedih ditandai oleh ekspresi wajah seperti mata yang berkaca- kaca, bibir yang bergetar, dan bahu yang turun. Anak-anak usia dini mungkin belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, sehingga kita perlu memperhatikan tanda-tanda fisik dan perilaku mereka (Age & Hamzanwadi, 2020). Beberapa tanda emosi sedih pada anak usia dini antara lain: Menangis atau merengek, Menghindari interaksi sosial, Kehilangan nafsu makan atau tidur, Merasa cemas atau takut tanpa alasan yang jelas.

Mengapa Penting membantu Anak mengatasi emosi sedih? 

Jika tidak ditangani dengan baik, emosi sedih pada anak usia dini dapat berdampak negatif pada perkembangan mental dan sosial mereka.

Anak yang sering mengalami emosi sedih mungkin sulit berkonsentrasi dan
belajar di sekolah, serta mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa (Garber, 2017).

Oleh karena itu, sebagai orang dewasa,kita harus membantu mereka mengatasi emosi sedih dan memperkuat kemampuan mereka untuk mengatur perasaan.

Bagaimana cara membantu Anak mengatasi emosi sedih? 

  •  Memberikan dukungan emosional
    Anak usia dini membutuhkan perhatian dan dukungan emosional dari orang dewasa untuk membantunya mengatasi emosi sedih. Kita dapat menunjukkan simpati dan empati terhadap perasaannya, serta memberikan waktu dan ruang untuk dia mengungkapkan perasaannya (Gottman, J. M., & DeClaire, 1997) .
  •   Membantu anak mengidentifikasi emosi
    Kita dapat membantu anak mengidentifikasi emosi yang sedang ia rasakan dan memberikan nama untuk emosi tersebut. Hal ini dapat membantu anak memahami perasaannya dan mengembangkan kemampuan untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.
  •  Mengajarkan teknik relaksasi
    Teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau bermeditasi dapat membantu anak mengurangi kecemasan dan ketegangan yang seringkali menyertai emosi sedih. Kita dapat mengajarkan teknik ini secara perlahan dan teratur kepada anak.
  •  Memberikan aktivitas yang menyenangkan
    Anak yang sedang mengalami emosi sedih membutuhkan aktivitas yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dan membantu mereka merasa lebih baik. Kita dapat memberikan anak aktivitas yang sesuai dengan minat dan kesukaannya, seperti bermain, bernyanyi, atau menggambar (Sofyan, 2018).
  •  Membangun koneksi sosial
    Koneksi sosial yang kuat dapat membantu anak mengatasi emosi sedih dan memperkuat kemampuan sosialnya. Kita dapat membantu anak membangun koneksi sosial dengan mengajaknya berinteraksi dengan teman sebaya dan keluarga, serta memperkenalkannya pada aktivitas sosial yang sesuai dengan minatnya.

Membantu anak usia dini mengatasi emosi sedih adalah tugas penting bagi orang dewasa.

Dengan memberikan dukungan emosional, membantu anak mengidentifikasi emosi, mengajarkan teknik relaksasi, memberikan aktivitas yang menyenangkan, dan membangun koneksi sosial, kita dapat membantu anak mengatasi emosi sedih dan memperkuat kemampuan sosialnya.

*Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *