Mengenal emosi dasar “Trust Dan Disgust”

Kolom Mahasiswa

Oleh : Zaidan Azmi Muhammad*

Kepercayaan itu seperti jiwa, tak akan kembali setelah hilang

Apa itu kepercayaan(Trust) ? 

Trust dalam kamus terjemahan Echols dan Hasan diartikan kepercayaaan atau percaya. Sementara Kamus Webster’s Third New Internasional Dictionary menjelaskan Trust is an
implication of assured toward another which may rest on blended evidence of experience and more subjective grounds such as knowlewdge, affection, admiration, respect, or reverence (Gave, 1966:1545). Intisari dari trust yang dikemukakan dalam kamus Webster’s Third New Internasional Dictionary adalah implikasi dari sikap yakin terhadap orang/hal lain yang didasarkan pada bukti-bukti campuran/perpaduan berbagai pengalaman dan pada dasarnya lebih subjektif seperti
pengetahuan, kasih sayang, kekaguman, rasa hormat, atau penghormatan.

Trust atau kepercayaan menurut para ahli! 

Menurut Das danTeng (dalam Ojha & Gupta, 1998: 107) trust sebagai derajat dimana seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi yang berubah-ubah dan beresiko. Sementara itu Mayer (dalam Ojha & Gupta, 1998: 107) merumuskan trust sebagai keinginan suatu pihak untuk menjadi pasrah/menerima tindakan dari pihak lain berdasarkan pengharapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan sesuatu tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memberikan kepercayaan, terhadap kemampuan memonitor atau mengendalikan pihak lain. Dan Doney et.al. (dalamOjha &Gupta, 1998: 107) memberikan definisi trust sebagai sesuatu yang diharapkan dari kejujuran dan perilaku kooperatif yang berdasarkan saling berbagi norma-norma dan nilai yang sama.

Ciri-ciri Trust atau Kepercayaan! 

Trust memiliki beberapa kerakteristik menurut Tschannen-Moran dan Hoy (1998: 189)
1. Niat baik (Benevolence)
Kepercayaan yang di percayakan kepada orang lain atau kolompok tertentu untuk
mendapatkan perlindungan ataupun perhatian. Sikap ini menimbulkan kepercayaan jika
dilakukan dengan baik.
2. Kendala (reability)
Suatu personal yang menyerahkan kepercayaan ke orang lain untuk memperoleh
kenyamanan.
3. Kompetensi (competency)
Adanya keyakinan untuk melakukan sebuah perkerjaan dengan berkopetensi
4. Jujur (Honesty)                      Berkaitan dengan kewatakan, integerity dan ketulenan tingkah laku seseorang yang menjadi dasar dari kepercayaan.

Apa saja faktor yang menimbulkan terjadinya Trust? 

Faktor faktor yang mempengaruhi trust seperti Level of extroversion/neuroticism,Participation in religion, Family interaction, dan Gender. Dari semua faktor yang disebutkan bisa berubah karena dari personal

Apa itu Emosi Jijik (Disgust)? 

Emosi jijik dipicu oleh penampilan, bau, atau tekstur tertentu. Respon utama manusia saat merasa jijik yaitu berusaha menjauhkan diri atau menghilangkan hal yang dianggap menjijikan.Meskipun buruk, emosi ini membuat kita untuk selalu hidup bersih. Selain itu, emosi jijik juga
bisa muncul saat kita melihat perilaku buruk orang lain. Misalnya, pelecehan seksual, aksi pornografi, dan perbuatan jahat lain.

Emosi jijik kerap dialami oleh manusia normal.

Jijik merupakan emosi dasar yang dimana proses terjadinya emosi tersebut melalui lima tahapa sebagai berikut: elicitors, adalah adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa. Reseptor, adalah aktifitas di pusat syaraf setelah indra menerima rangsangan dari luar kemudian indra melanjutkan rangsangan tersebut ke otak sebagai pusat sistem syaraf. Negara, merupakan perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologis. Ekspresi, yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang dapat diamati misalnya seperti pada wajah, tubuh, suara atau Tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis. Pengalaman,
adalah persepi dan interpretasi seseorang pada kondisi emosional.

Ciri-ciri Emosi Jijik atau Disgust! 

Ciri-ciri emosi jijik adalah tubuh berpaling dari objek jijik. Reaksi muntah atau mual. Ekspresi wajah yang mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas, kelopak mata ke atas,bibir bagian bawah naik, hidung berkerut, pipi naik, dan bagian kelopak mata membentuk garis.

Selain itu emosi jijik juga muncul ketika melihat prilaku buruk orang lain.

Misalnya, pelecehan seksual, aksi pornografi, dan prbuatan jahat lain. Emosi jijik seringkali kita gunakan untuk menutupi amarah yang sebenarnya.(paul Ekman dan Wallace v. friesen (2009:109)

*Mahasiswa PAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *