Apa yang menyebabkan seseorang merasa sedih?mengenal emosi sedih pada anak

Kolom Mahasiswa

Oleh : Baiq Adelia*

Sedih merupakan emosi yang pasti dialami oleh setiap orang. Dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia pasti pernah mengalami perasaan sedih. Dalam menilai orang yang merasakan sedih biasanya dilihat dari dia menangis. Padahal menangis sendiri bisa berupa tangisan sedih dan tangisan bahagia. Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan emosi sedihnya. Agar tidak terjadi salah kaprah atau salah penilaian.

Apa itu emosi sedih? 

Menurut Goleman (1999:412) sedih merupakan emosi yaang muncul pada diri seseorang disebabkan karena suasana hati yang muram, pedih, mencintai diri sendiri, kesepian ditolak, putus asa, dan depresi (Lima Tahap Kesedihan) | LPM Psikogenesis , dan ). Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa emosi sedih merupakan emosi dimana hati menjadi muram, pedih, dan ingin menangis.

Ciri-ciri seseorang ketika sedang mengalami emosi sedih ! 

Emosi sedih tentunya memiliki ciri-ciri dan karakteristik, baik ciri-ciri berdasarkan komponen subjektif, fisiologis, dan perilaku.

  • Berdasarkan komponen subjektif

ciri-ciri sedih dapat kita lihat berdasarkan perasaan yang dirasakan ketika sedih. Ciri-ciri subjektif sedih yaitu merasa hampa, putus asa, dan depresi.

  •  Berdasarkan komponen fisiologis, ciri sedih dilihat berdasarkan kondisi fisik seseorang yang mengalami sedih, contohnya mata berkaca-kaca karena ingin menangis, wajah memerah, dada terasa sesak, dan tubuh terasa lemah kehilangan keinginan untuk beraktivitas.
  • Berdasarkan perilaku dapat dilihat dari perilaku seseorang yang mengalami sedih, seperti menjauhi orang-orang karena ingin menyendiri, menangis, dan lain sebagainya.

Ada berapakah jenis Emosi sedih? 

Terdapat beberapa jenis sedih, seperti sedih depresi dan sedih kesepian. Sedih kesepian merupakan sedih yang terjadi karena merasa kesepian. Pengertian kesepian menurut Rokach (2002)(Yusuf,2016 ) adalah kondisi ketika seseorang merasa asing, ditolak orang lain dan tidak memiliki teman. Oleh karena itu kesepian dapat termasuk dalam jenis kesedihan, karena kesepian dapat memunculkan perasaan hampa seperti ciri-ciri emosi sedih.

Apa penyebab emosi sedih itu muncul? 

Penyebab sedih pada seseorang dengan orang lainnya berbeda-beda, tergantung suasana hati dan standar sedih pada orang tersebut.

Penyebab umum sedih biasanya karena merasa kecewa, disakiti, terluka, dan karena sesuatu yang tidak dapat dicapai atau diraihnya.

Menurut Ekman (2003) (Draft_Buku Mengelola Emosi_REVISI.Pdf, n.d., p. 50) sedih dapat disebabkan masalah cinta, kehilangan teman atau orang yang dicintai, serta penyebab yang tidak jelas. Pada anak usia dini biasanya sedih ini digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak mampu diungkapkan oleh dirinya secara verbal. Sehingga dapat disimpulkan penyebab sedih pada anak usia dini karena tidak dapat mengungkapkan sesuatu secara verbal. Selain itu, sedih pada anak usia dini terjadi karena ada keinginannya yang tidak terpenuhi dan ketika anak merasa tidak nyaman.

Dalam berkehidupan tentunya kita harus mampu mengelola emosi sedih baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan menangani emosi agar emosi dapat diungkapkan dengan tepat yang merupakan kesadaran diri (Puspita, 2019). Pengelolaan emosi sedih ini juga dapat bermanfaat pada anak-anak agar dia tidak direndahkan oleh teman-temannya. Selain itu pengelolaan emosi ini penting pada tiap individu baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari ataupun dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Bagaimana cara kita mengelola emosi sedih? 

Mengelola emosi tidak dilakukan begitu saja. Namun, mengelola emosi ini dapat dilakukan melalui beberapa strategi. Terutama dalam mengajari anak dalam mengelola emosi sedih. Berikut beberapa strategi tersebut diantaranya yang paling penting yaitu mengenali emosi. Dengan mengenali ciri-ciri dan penyebab yang dapat memicu emosi sedih, kita dapat mengelola emosi tersebut. Strategi selanjutnya yaitu mampu mengekspresikan emosi dengan sewajarnya dan memanfaatkan emosi tersebut secara positif. Sedangkan strategi dalam mengelola emosi anak usia dini ada beberapa startegi berikut yang dapat dilakukan orang tua yaitu mengajari anak untuk mengenali emosi, memberikan pengertian pada anak dalam mengatur emosi sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga anak dapat mengekspresikan emosinya sewajarnya, kemudian mengajari anak untuk dapat memanfaatkan emosinya secara positif, dan memberikan anak kesempatan untuk berpendapat mengekspresikan apa yang dia rasakan (Fitrianingsih et al., 2020 ).
Mengelola emosi sedih dapat dilakukan melaui beberapa kegiatan seperti menenangkan diri, refreshing atau liburan ke tempat-tempat yang dapat mengurangi kesedihan seperti traveling ke wisata alam, berolahraga, mendengarkan musik yang membangkitkan persaan bahagia, melakukan hal positif yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Sedangkan pada anak usia dini, kegiatan yang dapat dilakukan agar anak dapat mengelola emosi sedih diantaranya dengan mengajak anak dalam kegiatan sosial seperti membantu korban bencana atau ke panti asuhan. Dengan adanya empati tersebut anak dapat mengelola emosi sedih.

*Mahasiswa PIAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *