Memahami Emosi Positif Bahagia Pada Anak Usia Dini

Kolom Mahasiswa

Oleh: Annisa Rosanna Bassae*

Anak-anak yang bahagia cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan rentan terhadap penyakit. Serta memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan mampu mengelola emosi negatif dengan lebih baik.

Emosi positif bahagia pada anak merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan mereka. Emosi yang positif membantu anak dalam menghadapi tantangan, mengembangkan hubungan yang sehat, dan mempromosikan kesejahteraan secara keseluruhan. Emosi positif bahagia pada anak memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Anak-anak yang bahagia cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mereka merasa senang dan puas dengan diri mereka, memiliki keyakinan yang tinggi, dan berpikir optimis. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik dan merasa lebih mampu mengatasi kesulitan (Muzdalifah, 2023).

Emosi positif bahagia juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak. Anak-anak yang bahagia cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan rentan terhadap penyakit. Mereka juga memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan mampu mengelola emosi negatif dengan lebih baik. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan. Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam membantu mengembangkan emosi positif bahagia pada anak (Diananda, 2020).

Perkembangan emosi adalah penentu ekspresi ataupun tingkah laku yang ditampilkan oleh seseorang. Emosi sangat mempengaruhi kegiatan yang sedang dilakukan atau dijalankan oleh seseorang. Hal ini terjadi pula pada anak usia dini, setiap tingkah laku yang ditampilkan oleh anak merupakan gambaran dari emosi mereka. Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik jika emosi anak juga baik. Ketika kegiatan pembelajaran itu berjalan dengan baik dan lancar maka tujuan pembelajaran akan tercapai. Sehingga seluruh aspek   perkembangan   anak   dapat   terstimulus dan berkembang (Chairilsyah, 2012).

Emosi yang dikelola dengan baik, dapat bermanfaat untuk mendukung keberhasilan dalam berbagai bidang karena pada waktu emosi muncul, individu memiliki energi lebih dan mampu mempengaruhi individu lain. Segala sesuatu yang dihasilkan emosi tersebut bila dimanfaatkan dengan benar dapat diterapkan sebagai sumber energi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, mempengaruhi orang lain dan menciptakan hal-hal baru.

Semua kemampuan di atas sangat penting, namun dewasa ini sangat minim sekali kemampuan seseorang mengelola emosi sehingga terjadi kasus-kasus yang sangat merugikan seperti stress, depresi, kecemasan yang berlebihan dan gejala lainnya bahkan sejak usia dini. Sehingga edukasi tentang mengelola emosi sangat diperlukan bagi anak usia dini. Kemampuan mengelola emosi ini adalah kemampuan anak untuk menguasai dirinya sendiri (Puspita, 2019).

Bagi anak usia dini, ia memerlukan bantuan dari orang lain agar kebutuhannya terpenuhi karena dengan terpenuhinya kebutuhan anak diatas dapat menjadikan anak merasa aman dan nyaman yang dapat membuat anak menampilkan emosi-emosi positif. Begitu juga sebaliknya, ketidakamanan dan ketidaknyamanan yang dirasakan anak dapat memunculkan emosi negatif pada anak. Mereka akan menjadi pribadi yang gelisah, penakut, merasa terancam, bahkan hal tersebut dapat berlangsung hingga ia dewasa.

Anak-anak adalah individu yang penuh dengan emosi, baik itu kegembiraan, kecemasan, kekesalan, atau kesedihan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memahami betapa pentingnya mengelola emosi bahagia pada anak-anak. Emosi bahagia memainkan peran penting dalam kesejahteraan dan perkembangan anak, serta mempengaruhi interaksi sosial dan kebahagiaan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Adapun cara mengelola emosi positif bahagia anak usia dini :

1. Memahami emosi anak

Penting bagi orang dewasa untuk memahami dan mengenali emosi anak. Anak- anak seringkali kesulitan mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu mampu membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan sinyal nonverbal lainnya untuk memahami perasaan yang mendasarinya. Ini akan membantu mengidentifikasi emosi bahagia dan memahami apa yang membuat anak merasa senang.

2. Memberikan dukungan emosional

Dukungan emosional yang kuat dari orang tua dan pendidik sangat penting dalam mengelola emosi bahagia anak. Anak-anak perlu merasa didengar, dipahami, dan diterima apa adanya.

3. Mengajarkan Keterampilan Mengelola Emosi

Mengajarkan anak-anak keterampilan mengelola emosi adalah strategi penting dalam mengembangkan kebahagiaan mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membantu anak-anak mengidentifikasi dan memberikan nama atau simbol pada emosi yang mereka rasakan, sehingga anak dapat mengenali emosi yang dirasakan.

4. Menciptakan lingkungan positif

Lingkungan sekitar anak memiliki dampak besar terhadap emosi bahagia mereka. Menciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan dapat membantu anak- anak merasa aman, nyaman, dan bahagia.

5. Membantu anak menjaga keseimbangan emosi

*Mahasiswa PIAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2022