Emosi VS Esmosi

Kolom Mahasiswa

Muhammad Haziq*

Kali ini kita akan membahas mengenai emosi pada anak usia dini, tapi sebelum itu kita perlu tahu dulu apa sih emosi itu? Mungkin dari teman-teman pembaca semua mengira bahwa emosi itu hanya sebuah luapan kita saat sedang marah atau saat kita sedang tidak enak hati, jadi emosi itu di pikiran kita hanyalah perbuatan yang jelek, tetapi emosi dalam psikologi merupakan suatu pola reaksi kompleks yang artinya melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis yang digunakan dalam menangani suatu permasalahan atau peristiwa penting yang dialami individu.

Mungkin dari pengertian diatas menurut psikologis benar. Emosi itu melibatkan perilaku dan fisiologis yang digunakan untuk  mengatasi suatu permasalahan. Misalkan nih, kita punya masalah dengan teman kita dan permasalahan ini sangat greget atau sangat panas, tentu kita secara fisiologis otomatis merasakan emosi.

Lalu pada anak usia dini, bagaimana cara dia untuk emosi? Apakah hanya sebatas marah dengan temannya saja? Mungkin yang diketahui oleh khalayak umum memang emosi itu perbuatan yang sangat tidak baik dilakukan. Tetapi, emosi disini bukan melulu tentang perbuatan jelek ya, namun emosi disini emosi yang positif. Misalkan kita mendapat kado dari orang tua kita atau dari teman, maka secara tidak langsung kita akan merespon kabar itu dengan senang. Nah, perasaan senang tersebut juga termasuk emosi. Tidak hanya itu, kita sebagai orang tua atau sebagai guru harus tahu tentang perkembangan emosional anak dan faktor apa yang mempengaruhi anak berkembang dalam segi emosional nya.

Perkembangan emosional anak terjadi pada usia 3-5 tahun. Misal, terjadi perselisihan di sekitar anak, maka otomatis anak akan menangkap atau memahami perbuatan tersebut, “oh emosi orang tua/orang besar itu seperti ini”

Sebisa mungkin kita sebagai orang tua/pendidik memberikan stimulus tepat untuk perkembangan emosi anak. Dengan demikian anak mampu mengenali perasaannya serta mampu mengungkapkannya. Hal tersebut dapat meminimalisir ketidak stabilan emosi anak.

Sekian dan terimakasih

*Mahasiswa PIAUD UIN Malang Angkatan 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *