Mengenal Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

Kolom Mahasiswa

Mupi Anisah*

Pernahkah Anda menjumpai seorang anak yang tiba – tiba menangis begitu kencang tanpa diketahui sebabnya? Atau seorang anak yang tiba – tiba membenturkan kepala nya berkali – kali ketika keinginan nya tidak terpenuhi ? Tentunya pernah bukan ?…

Seorang anak terutama Anak usia dini pada hakikatnya merupakan individu yang unik. Dimana pada masa tersebut seorang anak mengalami perkembangan yang begitu pesat dalam setiap aspek perkembangannya. Tak hanya perkembangan secara fisik melainkan juga secara sosial emosional. Perkembangan sosial emosional sendiri pada dasarnya merupakan dua hal yang berbeda tetapi tak dapat dipisahkan. Dari sini kita tahu bahwa ketika kita membahas tentang perkembangan emosi maka akan bersinggungan dengan aspek perkembangan sosial pada anak. Highline nya adalah perilaku sosial memiliki hubungan yang sangat erat dengan perilaku emosional pada anak walaupun setiap individu memiliki pola yang berbeda – beda.

Bannet menyatakan bahwa anak usia dini dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 6 tahun. Pastinya kita tak asing dengan istilah the Golden Age ? Pada usia inilah anak mengalami masa perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan sosial pada anak usia dini terjadi ketika mencapai kematangan dalam hubungan sosial seperti kemampuan bergaul dengan teman, orangtua maupun dengan orang – orang disekitarnya. Seorang anak usia dini terutama anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan sangat terbuka. Hal inilah yang menyebabkan emosi dapat mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri seorang anak dengan lingkungan sosialnya.

Ada sebuah ungkapan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emotional yang tinggi ialah seseorang yang mampu mengendalikan diri, memelihara dan memiliki motivasi yang tinggi serta tidak mudah menyerah. Ternyata tak hanya ungkapan biasa, mayer & Salovey menyatakan hal yang serupa bahwa individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi ia memiliki hubungan sosial yang lebih baik, dapat memecahkan permasalahan yang ada.

Perkembangan sosial emosional anak berkaitan dengan bagaimana seorang anak memiliki kemampuan untuk mengembangkan sikap percaya diri, kejujuran dan juga empati. Sebagian besar anak usia dini pra sekolah memiliki rasa percaya diri yang tinggi, rasa ingin serta mendapat tanggung jawab. Dari sinilah seoranga anak terus belajar untuk mengatur emosi dan interaksi sosial mereka. Lalu faktor apasaja sih yang mempengaruhi perkembangan sosial pada anak usia dini ?

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial pada anak usia dini :

  1. Faktor biologis (Temprament, Genetic Influence)
  2. Faktor enviroment ( Ekonomi, Sosial, budaya dan tempat tinggal)
  3. Faktor relationship (Orangtua, Keluarga, Teman sebaya, orang lain )

Jenis – jenis Perilaku Sosial Emosional Anak Usia dini

Hurlock menyatakan bahwa pada usia 2 – 6 tahun merupakan awal masa perilaku sosial pada anak – anak. Perilaku sosial yang biasanya mulai muncul adalah perilaku meniru, adanya daya persaingan antar anak, munculnya perilaku kerjasama, timbulnya rasa empati, berbagi, perilaku berkuasa, memikirkan diri sendiri, perilaku bertengkar, menggoda, tingkah laku berkuasa dan mementingkan diri sendiri.

Sedangkan hurlock menyatakan perilaku emosional anak terdapat 9 aspek yaitu rasa takut, malu, cemas, khawatir, marah, cemburu, duka cita, rasa ingin tahu dan juga gembira. Sering kali kita mendengar istilah emosi positif dan juga emosi negatif. Emosi positif ini dapat terbentuk karena adanya interaksi sosial yang baik dengan oranglain. Pola asuh dari orangtua yang tepat serta orangtua yang terlibat aktif dalam tumbuh kembang anak menjadi kunci perilaku sosial emosional seorang anak dapat berkembang dengan baik.

Kebijaksanaan sikap orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang anak,pengasuhan atau bimbingan dan perlakuan baik berpengaruh terhadap perilaku anak terutama sosial emosionalnya. Dalam berbagai kesempatan seorang anak juga dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional seperti ketika bergaul dengan teman,saudara atau orang – orang disekitarnya. Sehingga ruang lingkungan yang nyaman dan aman hendaknya dapat terciptakan sebagai pendukung berkembangnya sosial emosional dalam diri seorang anak.

Lalu, bagaimana jika lingkungan keluarga justru kurang mendukung dan tidak memberikan kenyamanan pada anak ?

Ketika lingkungan sekitar yang tidak mendukung seperti ketika seorang anak tumbuh di lingkungan dengan perlakuan kasar, sering memarahi, orangtua yang tidak mempedulikan anak, tidak memberikan bimbingan atau keteladanan yang baik. Maka,hal ini juga akan berdampak pada perilaku anak menjadi kurang baik.

Karena itulah, Pentingnya perkembangan sosial emosional anak meengajarkan agar kita dan juga para orangtua untuk selalu terlibat dalam kehidupan anak baik di rumah maupun di luar rumah. hingga dapat terbentuk perilaku dan keterampilan sosial emosional yang baik pada anak.

*Mahasiswa PIAUD UIN Malang Angkatan 2021

One Reply to “Mengenal Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini”

  1. Tulisannya sangat bermanfaat, apalagi untuk memperluas pengetahuan mengenai sosial emosional khususnya pada anak usia dini, gaya penulisannya juga ringan dan mudah dicerna. terimakasih penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *